Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani
Bacalah dengan nama Tuhan yang menciptakan manusia dari setitis air yg hina, dari segumpal darah, dari seketull daging. Kemudian daging yg lemah itu Dia menciptakan tulang belulang yang lemah. Dia sempurnakan ciptaanNya dengan penglihatan, pendengaran, bicara, akal fikiran utk berfikir dan hati utk merasa. Kemudian Roh mulia ditiupkan dalam jiwa-jiwa ciptaannya. Demi jiwa dan seluruh penyempurnaanNya. Dia ciptakan sukma kefasikan dan ketaqwaan, maka beruntunglah bagi yang mensucikan dan merugilah bagi yang mengotorinya.
Aku hamba hina dina ini, tergerak menyusun kata-kata demi manfaat diri sendiri dan semua. Tangan ini yang menukilkan, fikiran ini yg terfikirkan, mata ini yg menyaksikan, hati ini yg merasakan. Moga dibimbing dalam nukilan kali ini.
Puasa…
Demi tulisan dan jiwa ku yang berada dalam genggamanNya. Sebelum berkongsi tentang puasa, izinkan aku susun satu cerita tentang Islam. Islam itu terdiri atas lima perkara, dimana SYAHADAH menjadi puncak tertinggi, ia adalah benih iman, menjadi mission tertinggi, serta menjadi maksud hidup seorang hamba. Dalam Surat CintaNya ternukil “Tidak aku ciptakan jin manusia itu dengan sia-sia, melainkan hanya untuk beribadah kepadaKu”. SOLAT pula tiang yang kedua, ia menjadi interface antara hamba dan Sang Maha Pencipta, yang menjadi wadah pembangunan character mulia dalam diri. Surat CintaNya ternukil “Solatlah, kerana solat dapat mencegah daripada perkara keji dan mungkar”. Kemudian PUASA menyusuli di tingkat rukun yang ketiga, ia menjadi wadah bagi menjaga mission kita dari tersasar, self controlling, serta membentengi character mulia yang dibangunkan sekian lama. Ternukil di dalam Surat CintaNya “Puasa itu lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahui”. Idola sepanjang zaman pula bersabda “Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka”. Rukun diiringi pula dengan ZAKAT, dimana ia menjadi interface sesame manusia. Ia menjadi wadah untuk kita dapat berkongsi kebahagian, memberi kebahagian, collaboration. Di dalam Surat CintaNya tertulis sebanyak 30 kali tentang ini antaranya “Dirikanlah solat serta tunaikanlah zakat”. Dan akhirnya HAJI adalah yg terakhir dalam melengkapi rukun Islam. Orang-orang yang menunaikan haji tidak akan pernah diam dari mengingati Allah dalam mereka berlari, bertawaf, melontar, tidur dan sebagainya. Inilah Total Action sebagai seorang Islam.
Namun itu semua akan menjadi sekadar tradisi, sekadar budaya hidup seorang Islam tanpa rukun Iman dan Ehsan. Syahadah, solat, puasa, zakat dan haji menjadi kosong tanpa erti. Kerana itu bila berbicara, ibu mengalirkan air mata. Kerana itu kerja sudah tiada nilai ikhlas, sekadar mengharapkan penghargaan dan bertuhankan harta serta pangkat. Kerana itu haram menjadi halal. Kerana itu dara dan teruna dijamah, dikongsi rasa bukan pada yang hak. Kerana itu kecurian merata-rata. Kerana itu mengumpat menjadi hobi dimasa terluang. Kerana itu si kaya menjadi bakhil. Kerana itu si miskin berfikiran cetek. Kerana itu hasad dengki menjadi darah daging si MELAYU. Kerana Islam itu kosong lah, ini semua terjadi.
Dia Yang Maha Pengasih menukilkan dalam Surat CintaNya.
“Bukanlah perkara kebajikan itu hanya kamu menghadapkan muka ke pihak timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah berimannya seseorang kepada Allah dan hari akhirat dan segala malaikat dan segala Kitab dan sekalian Nabi dan mendermanya seseorang akan hartanya sedang dia menyayanginya, kepada kaum kerabat dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin dan orang yang terlantar dalam perjalanan dan kepada orang-orang yang meminta dan untuk memerdekakan hamba-hamba abdi dan mengerjanya seseorang akan sembahyang serta mengeluarkan zakat dan perbuatan orang-orang yang menyempurnakan janjinya apabila mereka membuat perjanjian dan ketabahan orang-orang yang sabar dalam masa kesempitan dan dalam masa kesakitan dan juga dalam masa bertempur dalam perjuangan perang Sabil. (Orang-orang yang demikian sifatnya), mereka itulah orang-orang yang benar (beriman dan mengerjakan kebajikan) dan mereka itulah juga orang-orang yang bertakwa” [2:177]
Di kesempatan bulan Ramadhan yang mulia ini. Izinkan aku yang kecil ini berkongsi ilmu yang centek dan mungkin sedikit pendapat yang mungkin boleh diambil baiknya. Puasa ini terkandung dalamnya 30 hari, dimana dibahagi-bahagikan kepada tiga peringkat, dimana 10 hari yang pertama ialah hari-hari rahmat, 10 hari yang kedua adalah hari-hari pengampunan dan 10 hari yang terakhir adalah hari-hari pelepasan dari api neraka. Mohon agar dimanfaatkan setiap hari-hari dalam bulan Ramadhan ini. Disaat ini iman kita hanya berperang dengan nafsu, tidak seperti hari-hari yang lainnya, dimana kita iman kita berperang dengan nafsu dan syaitan. Tunjukkan pada Allah bahawa kita anak didik Rasullullah saw bukannya anak didik syaitan terkutuk itu. Jangan letakkan taraf ibadah puasa kita seperti kanak-kanak tadika lagi. Sekadar sahur, tahan dari makan dan minum, kemudian berbuka, dan kemudian tetap dengan benda-benda yang melalaikan. Dimana Al-Quran? Dimana kita tika orang solat fardhu berjemaah? Dimana kita tika orang terawih berjemaah? Dimana kita tika orang bertadarus? Dimana kita tika orang berqiamullail? Dimana kita tika orang ramai berzikir? Dimana kita bawa diri kita setelah pelbagai nikmat yang Allah berikan pada kita? Dimana ajaran Rasullullah saw? Kenapa kita abaikan kasih sayangNya? Kenapa kita abaikan tika dia membuka pintu pengampunanNya? Jangan sekadar membaca, tapi bacalah dengan nama Tuhan yang menciptakan manusia. Kenapa ada mata tetapi buta? Kenapa ada hati tetapi tidak merasa? Kenapa ada telinga tetapi pekak? Kenapa ada mulut tetapi bisu? Kenapa ada akal tetapi tidak mahu berfikir? KENAPA? Bacalah dengan hati kita. Dia Allah Yang Maha Bijaksana memperingati hambaNya dalam Surat CintaNya dinukilkan 1400 tahun yang lalu.
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai” [7:179]
Disini juga ingin aku kongsikan khutbah yang disampaikan Baginda saw 1400 tahun yang lalu, buat tatapan diri ini dan kalian. Moga dapat mengubah ibadah puasa dan mengingkatkan quality puasa kita. Semoga kita dibimbing Allah dalam melalui madrasah Ramadhan ini dan tidak tergolong dalam hamba-hambaNya yang rugi.
13 Pesan Rasulullah (Bersungguh-sungguhlah menghayatilah pesanan Rasulullah ini)
Imam Ibnu Khuzaimah dalam kitab At Targhib Juz II/217-218 meriwayatkan suatu hadits bahwa Rasulullah saw. pada hari terakhir bulan Sya’ban berkhutbah di hadapan kaum muslimin, sebagai berikut: “Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh suatu bulan yang agung lagi penuh berkah,
1. Yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan;
2. Bulan yang Allah telah menjadikan puasaNya suatu kewajiban dan qiyam (shalat) pada malam
harinya suatu tahawwu’ (ibadah sunnah yang sangat dianjurkan).
3. Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah)
di dalamnya, (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan kewajiban (fardlu) di bulan yang lain.
4. Dan siapa saja yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama
dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain.
5. Ramadhan adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga (al jannah).
6. Ramadhan itu adalah bulan memberikan pertolongan dan
7. bulan Allah menambah rezeki para mukmin di dalamnya.
8. Siapa saja yang pada bulan itu memberikan makanan berbuka kepada orang yang puasa,
a. maka perbuatan itu menjadi pengampunan atas dosa-dosanya,
b. kemerdekaan dirinya dari api neraka, dan
c. ia mendapatkan pahala seperti pahala orang berpuasa yang diberinya makanan berbuka itu tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa itu”.Para sahabat berkata: “Ya Rasululullah, tidak semua dari kami memiliki makanan berbuka untuk orang-orang yang berpuasa”. Rasulullah saw. pun menjawab: “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan sebutir korma sekalipun atau sekedar seteguk air atau sehirup susu.
9. Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah
ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.
10. Siapa saja yang meringankan beban dari orang yang dikuasainya (hamba sahaya atau bawahannya), niscaya Allah mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka. Karena itu perbanyaklah empat perkara di bulan Ramadhan ini.Dua perkara yang dengannya kalian menyenangkan Tuhan kalian dan dua perkara lainnya sangat kalian butuhkan.
Dua perkara yang kalian lakukan untuk menyenangkan Tuhan kalian adalah:
11. mengakui dengan sesungguhnya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan kalian memohon ampunan kepada- Nya. Adapun dua perkara yang sangat kalian butuhkan adalah
12. Kalian memohon surgaNya dan berlindung dari api neraka.
13. Siapa saja yang memberi minum kepada orang yang berpuasa niscaya Allah akan memberinya minum dari air kolamku dengan suatu minuman yang dia tidak merasa haus lagi sesudahnya hingga ia masuk surga”.
Allah itu Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, sesungguhnya kita lah yang menzalimi diri kita sendiri. Allah berfirman:
“Sesungguhnya apa-apa yang akan Aku lakukan terhadap hambaKu adalah mengikut sangkaan hambaKu terhadap-Ku, dan Aku bersamanya apabila dia mengingatiKu. Jika dia mengingatiKu di dalam hatinya maka Aku mengingati dia di dalam hati-Ku, dan jika dia mengingati-Ku dalam perhimpunan maka Aku ingati dia dalam perhimpunan yang lebih baik (yakni jemaah para malaikat). Apabila hamba-Ku mendekati-Ku sejengkal, maka Aku dekati dia sehasta. Apabila dia mendekati Aku sehasta, maka Aku dekati dia sedepa. Dan apabila dia datang mendekati Aku dengan berjalan, maka Aku dekati dia dengan berlari” (Hadith Riwayat Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan lain-lain)
Wallahualam.